Keunggulan dan Analisis Usaha Budidaya Lele

Lele adalah ikan konsumsi yang banyak dikembangbiakkan di Indonesia. Lele yang memiliki nama latin (Clarias bathracus) memiliki daging yang cukup lezat sehingga banyak digemari masyarakat Indonesia. Ikan lele dapat diolah menjadi banyak macam masakan, dan menu yang paling populer adalah pecel lele yang banyak dijual dari warung kaki lima hingga restoran bintang lima.

Lele merupakan hewan asli Indonesia, walaupun lele dumbo yang banyak dibudidayakan saat ini sebenarnya berasal dari Afrika. Lele memiliki tubuh yang licin, kepala agak besar, dan berkumis sehingga dalam bahasa inggris ikan ini disebut sebagai catfish. Orang luar negeri juga banyak yang membudidayakan lele, bahkan di Amerika ada lembaga khusus yang dinamakan American Catfish Association sebagai lembaga pemerintah yang fokua di bidang budidaya catfish.

kolam terpal budidaya ikan lele
Kolam terpal untuk budidaya ikan lele


Keunggulan Budidaya Lele

Ikan lele memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan ikan budidaya yang lain. Ikan ini dapat dipelihara dalam kolam dengan air keruh dan kotor. Lele mampu mengambil oksigen langsung dari dari udara karena memiliki organ yang disebut labirin. Ikan lele dapat bertahan hidup beberapa jam di luar air karena kemampuannya itu.

Budidaya ikan lele sebenarnya sangatlah mudah bila dibandingkan dengan budidaya ikan jenis lain. Ikan ini bukanlah ikan yang manja, mereka tidak membutuhkan perlakuan spesial seperti ikan-ikan lain. Mereka dapat hidup pada kolam dengan air menggenang tidak mengalir sedikitpun. Banyak jenis ikan lain seperti nila, bawal, dan ikan mas akan mati apabila dipelihara di kolam dengan air yang tidak mengalir karena kekurangan oksigen. Yang dibutuhkan lele hanyalah kolam (bisa kolam permanen, kolam tanah, atau kolem terpal) dan genangan air di dalamnya. 

Kandungan gizi ikan lele juga termasuk tinggi, Berdasarkan situs alodokter.com setiap 100 gam daging ikan lele mengandung :
  • Energi 145 kalori.
  • Protein 15,45 gram.
  • Lemak 9,09 gram.
  • Natrium 65 miligram.
  • Kolesterol 82 miligram.
  • Asam lemak jenuh 2730 gram.

Harga ikan lele di pasaran juga cukup stabil di kisaran Rp. 15 ribu hingga Rp. 20 ribu per kg untuk ukuran konsumsi. Untuk ikan dengan ukuran besar dengan tujuan untuk dijadikan sebagai indukan biasanya memiliki harga yang lebih mahal. Indukan dengan berat 5 kg dapat dijual dengan harga Rp. 250 ribu per ekornya. Benih lele ukuran kecil biasanya dijual per-ekor bukan per-kilo, untuk benih ukuran 7-9 cm akan dijual dengan harga Rp. 500 per-ekornya.

Karena banyaknya permintaan terhadap lele konsumsi, dan cara pemeliharannya yang relatif mudah, serta harganya yang menjanjikan di pasaran, menyebabkan banyak orang berlomba-lomba membudidayakan ikan ini sebagai usaha utama ataupun usaha sampingan. Di blog ini pembaca akan memperoleh informasi-informasi seputar budidaya ikan lele dari hulu hingga hilir yang cukup bermanfaat sebagai informasi bagi peternak pemula maupun peternak yang telah menggelutinya sejak lama. 

Analisis Usaha Pembesaran Lele

Usaha pembesaran ikan lele tidak memerlukan modal yang besar. Dengan kisaran modal 2 sampai 3 juta kita sudah dapat memulai usaha pembesaran lele skala kecil. Namun bila kita memiliki modal yang lebih banyak kita bisa mencoba budidaya skala menengah atau skala besar dengan tempat yang lebih luas.

Berikut ini adalah analisis usaha pembesaran lele dengan asumsi penggunaan 4 kolam terpal berukuran 2 x 3 meter dengan jumlah bibit ikan lele sebanyak 1000 ekor / kolam.

Modal awal Nilai (Rp)
Bibit ikan lele (@Rp 500 x 4000) 2.000.000
4 terpal ukuran 3 x 4 m (@Rp 150.000 x 4) 600.000
Peralatan tiang kayu (kayu tiang, bambu, paku) 400.000
Selang air 25 meter 100.000
Baskom / ember besar 4 buah 100.000
Total modal awal 3.200.000
Biaya operasional
Pakan ikan Rp 250.000 x 10 sak 2.500.000
Biaya transportasi 150.000
Biaya lainnya 100.000
Total biaya operasional 2.750.000
Pendapatan
Penjualan hasil panen (Rp 13.000 x 400 kg) = Rp 5.200.000
Laba bersih
Rp 5.200.000 - Rp 2.750.000 = Rp 2.450.000

Analisis usaha di atas bisa berbeda di satu daerah dengan daerah yang lain karena perbedaan harga. Yang menjadi atokan saat tulisan ini dibuat adalah harga-harga di Jawa Tengah pada umumnya.

Analisis ini juga belum menghitung kerugian yang mungkin terjadi saat adanya penyakit yang menyerang lele. Walaupun termasuk ikan yang kuat, lele juga dapat terserang penyakit dan mati. Namun dengan penanganan yang baik, kematian akibat penyakit ini dapat diminimalkan.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Keunggulan dan Analisis Usaha Budidaya Lele"

Post a Comment