PASAR PROSFEKTIF, IKAN HIAS CAPAI TREN POSITIF

Cibinong (26/9). Potensi sumber daya yang melimpah dan pasar prospektif menjadikan ikan hias sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia.  Dijuluki “Home of Hundreds Exotic Ornamental Fish” dan “Mega Biodiversity Countries”, Indonesia tercatat memiliki 4.552 jenis species ikan hias, 440 jenis diantaranya merupakan ikan endemik.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2020, tren produksi ikan hias Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.  Volume produksi ikan hias selama periode 2015-2019 meningkat dari 1,314 miliar ekor menjadi 1,684 miliar ekor yang tersebar di 21 provinsi untuk ikan hias air tawar dan 7 provinsi untuk ikan hias air laut dengan produksi terbesar di wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Lampung, Banten dan Jambi.

Suasana kontes Guppy dalam Aquafest

Dari sisi permintaan (demand side), nilai ekspor ikan hias Indonesia juga mengalami peningkatan dari USD 21,0 juta pada tahun 2012 menjadi USD 30,8 juta pada tahun 2020.  Dan sampai dengan bulan Mei 2021 tercatat ekspor ikan hias Indonesia sebesar USD 15,2 juta, dengan negara tujuan ekspor antara lain Jepang sebesar USD 1,80 juta (11,85%), Amerika Serikat sebesar USD 1,76 juta (11,59%), Hongkong sebesar USD 1,67 juta (10,97%), Vietnam sebesar USD 949 ribu (6,24%), dan China sebesar USD 939 ribu (6,18%).

Hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo pada Musyarawah Perencanaan Pembangunan Nasional tanggal 4 Mei 2021 agar Indonesia dapat memanfaatkan secara bijak anugerah sebagai negara terkaya dalam hal biodiversity laut guna menyejahterakan rakyat dengan tetap menjaga alam dan produksi keberlanjutan. “Sustainable blue economy menjadi agenda yang harus diprioritaskan di seluruh wilayah pantai yang kita miliki” terang Presiden Joko Widodo.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa untuk mewujudkan sustainable blue economy, KKP memiliki 3 program terobosan yang bermuara pada keberlanjutan sumberdaya kelautan dan perikanan nasional. Terobosan tersebut antara lain (1). peningkatan PNBP dari perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan melalui Kebijakan Penangkapan Terukur di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan; (2). pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan; dan (3) pembangunan kampung perikanan budidaya tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal.

Selain 3 program terobosan, pada tanggal 4 Januari 2021 KKP telah menerbitkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 yang menetapkan 2 jenis ikan sebagai maskot ikan hias nasional yaitu Arwana Super Red (Scleropages formosus) sebagai maskot ikan hias air tawar dan Capungan Banggai (Pterapogon kauderni) sebagai maskot ikan hias laut.  “Penetapan 2 jenis ikan sebagai maskot ikan hias nasional yang tercantum pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan ikan hias secara berkelanjutan, serta untuk lebih meningkatkan kepedulian rasa cinta dan kebanggaan nasional”, terang Menteri Trenggono dalam sambutannya pada Guppy Contest dan Quick Setting Aquascape yang merupakan rangkaian Aquafest 2021 di Raiser Ikan Hias Satker BBP3KP Cibinong Bogor.

Aquaculture Festival (Aquafest) merupakan kegiatan mahasiswa terbesar di Indonesia yang diselenggarakan secara berturut-turut oleh Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua) FPIK IPB sejak tahun 2010.  Pelaksanaan kegiatan berlangsung selama satu bulan dimulai sejak tanggal 4 September hingga 3 Oktober 2021 dan puncak acara diselenggarakan pada 26 September 2021 dengan peserta berasal dari berbagai golongan baik mahasiswa, pembudidaya, hobbies, pengusaha, dan masyarakat umum. Rangkaian kegiatan aquafest terdiri dari e-conference dan competition salah satunya yaitu guppy contest dan quick setting aquascape competition.

Rektor IPB University Arif Satria yang juga hadir pada acara menjelaskan bahwa IPB sebagai kampus pertanian pertama di Indonesia mendukung penuh kegiatan yang ditunggu-tunggu dalam menyatukan semangat dan solidaritas antar komunitas dan seluruh hobbies. Selain itu diharapkan para mahasiswa memperoleh banyak pengalaman, pengetahuan, dan relasi baik dari lembaga maupun organisasi baik formal dan informal, perusahaan baik negeri dan swasta, sehingga mampu menjadi bekal untuk kehidupan pasca kampus yang akan datang.

”Dengan diselenggarakannya Aquafest 2021 yang bekerjasama dengan KKP menjadi salah satu sarana para mahasiswa khususnya Himakua FPIK IPB untuk belajar mengenal birokrasi, struktur KKP, serta potensi-potensi perikanan di masa yang akan datang. Semoga hubungan kerjasama antara KKP dengan Aquafest bisa menjadi langkah awal untuk kerjasama lain dimasa yang akan datang. Bersama kegiatan Aquafest ini, mari kita wujudkan kelautan dan perikanan Indonesia yang berdaulat dan maju bersama para penerus bangsa dan negara. Aquafest 2021, In Aquaculture we trust!”, tegas Rektor Arif.

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Fredinan Yulianda, yang juga menghadiri kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa ”Melalui kegiatan Aquaculture Festival 2021 peningkatan skill mahasiswa dapat didorong sebagai salah satu kompetensi keilmuan. Kegiatan ‘Aquascape & Kontes Guppy Nasional’ ini merupakan salah satu contoh dari pengembangan keilmuan yang dapat diaplikasikan, dengan menghasilkan produk yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Interaksi antara kamupus dengan dunia perikanan yang lebih luas ini sangat dibutuhkan, yakni dengan melibatkan para stakeholders seperti pengusaha, hobbies hingga masyarakat umum. Selain itu, peningkatan hard skill dan soft skill merupakan tuntutan sebagai visi yang dikembangkan oleh IPB sebagai mandatnya. AQUAFEST 2021 memberikan kesempatan interaksi antara kampus dengan dunia luar untuk membentuk lulusan Departemen Budidaya Periaran IPB yang memiliki skill kompetitif sehingga dapat mengembakan akuakultur di masa depan, yakni melalui visi yang lebih luas”

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti menerangkan bahwa Raiser Ikan Hias Satker BBP3KP Cibinong yang menjadi lokasi penyelenggaraan Aquafest 2021 ini merupakan Pusat Pemasaran dan Promosi Ikan Hias terbesar milik KKP. Meskipun dalam situasi pandemi selama 2021 telah melaksanakan 7 kali kontes untuk ikan mas koki, louhan, chana (gabus hias), guppy dan aquascape, dan sampai akhir tahun tercatat ada 5 event lagi yang akan digelar.

Selain Exhibition Hall, Raiser juga memiliki 4 gedung yang berfungsi untuk promosi dan pemasaran ikan hias. Gedung Raiser 1 (R1) dimanfaatkan oleh Nusantara Nishikigoi Goldfish Centre (NNGC) yang telah melakukan ekspor ikan koi dan maskoki ke beberapa negara di Asia dan Eropa. Gedung Raiser 4 (R4) pada bulan Oktober 2021 ini akan mulai beroperasi sebagai showroom, tempat penampungan, dan transit ikan hias yang akan di ekspor oleh CV. Lucky Indo Aquatic selaku operator. Fasilitas Instalasi Karantina Ikan (IKI) juga disiapkan agar dapat dipergunakan untuk kegiatan ekspor/impor ikan hias bagi pelaku UMKM. Sementara Gedung R2 dan R3 sedang dalam tahap persiapan perbaikan.

“Realisasi nilai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang sudah disetorkan ke kas negara sampai dengan bulan Agustus 2021 dari raiser ikan hias sudah mencapai mencapai Rp.153.447.500 atau sebesar 153% dari target yang ditetapkan, semoga pada akhir tahun 2021 bisa mencapai lebih dari 200%”, ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti.

Ketua Pelaksana Aquafest 2021 Muhammad Syifa Fahrezi menerangkan, kegiatan

Guppy Contest telah berlangsung dengan sukses pada tanggal 25-26 September 2021 dengan menampilkan 1000 ikan. Ikan dikumpulkan sejak 24 September 2021 menggunakan jasa transhipper untuk meminimalisir mobilitas manusia. Penjurian dilakukan pada tanggal 25 September 2021 dan pemenang diumumkan esok harinya. Quick Setting Aquascape Competition juga telah sukses dilaksanakan pada 26 September 2021 lalu yang diikuti oleh 50 peserta dari berbagai kota di Indonesia (dengan mempertimbangkan protokol kesehatan) dan secara langsung melakukan setting aquascape ditempat dengan waktu pengerjaan selama 3 jam.

Pengumuman pemenang Guppy Contest dan Quick Setting Aquascape dilakukan pada tanggal 26 September 2021. Guppy Contest terdapat 4 kategori utama yaitu Grand Champion yang dimenangkan oleh Baper_Crew dari Fancy Banjarmasin, Best of Middle yang dimenangkan oleh Kolit dari AK Fishfarm, Best of Juve yang dimenangkan oleh Willy’s Guppy dari Fancy Guppy Jakarta dan Juara Umum yang dimenangkan oleh Jogja Fancy Guppy. Piala Grand Champion, Best of Middle dan Best of Juve diberikan langsung oleh Wakil Rektor IPB, Dr. Ir Drajat Martianto, M.Si sedangkan Piala Juara Umum atau Piala MKP diserahkan secara langsung oleh Dirjen PDSPKP, Artati Widiarti.

Quick Setting Aquascape membagikan trophy kemenangan yang terbagi menjadi Piala Juara 1 atau Piala MKP yang dimenangkan oleh Deni Setiadi, Piala Juara 2 yang dimenangkan oleh Setya Budi, dan Piala Juara 3 yang dimenangkan oleh Irvan Candra Abdul Jalil. Piala MKP diserahkan secara langsung oleh Dirjen PDSPKP, Ir. Artati Widiarti, MA. Piala Juara 2 diserahkan oleh Dekan FPIK IPB yaitu Dr. Ir. Ferdinan Yulianda, M.Sc dan Piala Juara 3 diserahkan oleh Muhammad Syifa Fahrezi selaku Ketua Pelaksana AQUAFEST 2021.

“Saya berharap dengan adanya kegiatan Guppy Contest yang merupakan bagian dari Aquafest 2021 ini dapat meningkatkan rasa cinta dan animo masyarakat terhadap ikan hias Indonesia, meningkatkan kesejahteraan semua stakeholders ikan hias Indonesia serta menumbuhkan kreatifitas adik-adik mahasiwa FPIK IPB untuk menjadi entrepreneur di bidang perikanan” jelas Menteri Trenggono.

“Raiser ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa FPIK sebagai tempat praktek, penelitian maupun sebagai kampus merdeka untuk mendukung pengembangan ikan hias Indonesia” imbuh Artati.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "PASAR PROSFEKTIF, IKAN HIAS CAPAI TREN POSITIF"

Post a Comment